Why does she always wear ‘that’?

Why does she always wear ‘that’?

by : 31 Sherry’s

MinhoxAmber – HenryxAmber – KrisxAmber

PG | Drabble | Romance – Comedy – Fluff

 

#

#

#

 

Image

:: Hat ::

Sore hari yang normal menjadi background jogging dua artist SM saat ini. Keduanya yang tak lain adalah Minho –Shinee dan Amber –F(x) nampak berlari kecil sambil mengobrol santai, mengitari gedung SMent seperti biasa.

Yaah… siapa sih yang tidak tahu kalau mereka sahabat dekat? Dan jogging bersama adalah rutinitas sehari-hari keduanya. Hanya saja mungkin ada satu hal yang agak berbeda kali ini –Baju.

Yup. Mereka mengenakan baju yang identik. Atau bahkan kalau dilihat lebih jelas itu seperti baju ‘Couple’.

Oh, wait! Dont look the author with that glare, reader! Just look at what were they wearing now. LOOK!

Minho, sang rapper Shinee itu saat ini mengenakan jaket biru dan topi hitam. Dan Amber, yang juga memiliki kedudukan sama dengan Minho di F(x) juga mengenakan jaket biru dan topi hitam.

Oh, better you think it again if you want call this as ‘Not In A Purpose’, karena pada jaket keduanya, yang jelas sedang dipakai sekarang bertuliskan, ‘He’s My Bro’ dengan tanda panah yang saling menunjuk.

Still think its not in a purpose, huh?

“Mereka benar-benar manis! Kyaaa! My MinBer feels!!” Seru, err.. Atau lebih tepatnya teriak seorang fangirl yang mobilnya kebetulan melewati mereka berdua.

“Did you hear it?” –Amber lah pemilik pertanyaan itu.

Gadis tomboy tersebut langsung menghentikan langkahnya dan mencari asal suara, khawatir kalau-kalau yang barusan ia dengar adalah teriakan minta tolong seseorang.

“What?” tanya Minho singkat yang juga menghentikan langkahnya dan mengikuti arah pandang Amber yang tertuju pada jalan raya.

Gadis tomboy itu tak langsung menjawab, ia masih mengedarkan pandangan terlebih dahulu sebelum membuka suara.

“Err.. Entahlah, sepertinya aku mendengar suara teriakan.”

“Mungkin suara fans.” balas Minho santai sambil bersiap berlari lagi.

“Oh, yeah… Aku rasa kau –Oh God, my hat!”

Belum sempat Amber menyelesaikan omongannya, angin tiba-tiba berhembus kencang dan membuat topi yang ia kenakan lepas. Minho yang jelas mendengar teriakan temannya itu pun langsung membalik untuk mencari tahu apa yang terjadi, tapi belum sempat Minho tahu alasan mengapa Amber berteriak, sesuatu telah mencuri perhatiannya lebih dulu yang membuatnya mematung seketika.

“Beautiful.” gumam Minho hampir tak menggerakkan bibirnya.

Amber tak mendengar tentu saja. Gadis tomboy itu sedang sibuk menghalau angin dengan tangannya saat ini. Berusaha agar angin tak membawa debu masuk ke matanya tapi tak berhasil menghalau angin membawa rambut hitamnya menari.

Minho masih disana, menatap helaian rambut Amber yang saat ini diterpa cahaya kekuningan matahari bergerak karena angin. Diam memperhatikan yang entah kenapa membuatnya berimajinasi dunia berputar lebih lambat dari seharusnya.

God, selama ini dimana dirinya sampai tak sadar Amber memiliki rambut yang begitu indah saat tertepa angin?

Tunggu! Bukan kah Amber memang selalu memakai topi selama ini makanya ia tak sadar? Apa mungkin alasan gadis itu memakai topi adalah ini?

Yeah. Minho tahu sekarang. Dan semoga yang tahu hanya dirinya.

“Ah! I got you!” Ujar Amber yang entah sejak kapan sudah membungkuk untuk mengambil topinya yang lalu ia pakai kembali.

“What’s wrong with that jerk smirk?”

Amber yang baru saja mengarahkan pandangannya pada Minho langsung memincingkan mata saat mendapati dirinya ditatap dengan aneh.

“Nothing!” jawab Minho sesegera mungkin setelah sadar dari lamunannya. “Come on, chagiya!” Lanjutnya sambil merangkul pundak Amber dan mengajaknya berlari lagi.

“Cha–? What the heck?!” –Amber bergumam sambil memasang death glare pada Minho yang masih tersenyum aneh. Tapi bukannya takut, pemuda itu justru makin melebarkan seringaiannya.

Oh.. Amber, hati-hati dengan sang rapper Shinee mulai sekarang. Tampaknya ia telah mengetahui sisi cantikmu.

 

#

#

#

 

Image

:: Jacket ::

Amber berjalan pelan melewati koridor gedung apartemen dengan mata yang tak lepas dari ponselnya. Gadis tomboy dengan jaket biru itu nampak tersenyum-senyum membaca pesan dari temannya. Pesan yang mengabarkan bahwa sang pengirim telah sampai di Korea dan akan segera menemuinya.

Berhenti sejenak, gadis itu berniat membalas pesan barusan. Ia dengan cepat menggerakkan jarinya. Dan yeah, tulisan ‘Pesan Terkirim’ yang muncul di layar ponsel tersebut membuatnya semakin mengembangkan senyum.

“Surprise!!”

“YAAA!!” Teriak Amber sambil berjingkat kaget dan hampir melemparkan ponselnya.

“HENRY!” tambahnya sambil melotot pada seseorang yang saat ini berdiri di hadapannya.

Eh? Henry?

Amber langsung kembali melihat ponselnya untuk memastikan kalau pesan yang baru saja ia balas tadi adalah dari Henry. Dan benar, dia bukan salah baca. Tapi bukankah barusan member SuJu ini mengiriminya pesan?

“Hahaha.. Kau harus melihat wajahmu barusan! Dan, dan, kau barusaja berteriak seperti perempuan! Hahaha..!” Tawa Henry heboh yang disusul suara bedebam kencang dan teriakan minta ampun.

“Ouch! Ouch! Berhenti memukulku llama!”

“Kau menyebalkan!” balas sang coretllamacoret tomboy Amber.

“Okay, okay! I’m sorry… Aku hanya ingin memberi adik kecilku ini kejutan.”

Henry masih tersenyum kecil saat berujar demikian. Tapi bukannya merespon, Amber malah mendengus kesal sambil menepuk pelan dadanya, membuat member SuJu tersebut sadar kalau sang rapper F(x) benar-benar terkejut kali ini.

“Sorry…” sesal Henry sekali lagi yang kali ini benar-benar merasa bersalah.

“Whatever!”

Gadis itu langsung melangkah dengan kesal meninggalkan Henry. Tapi baru saja beberapa langkah ia menjauh, sebuah suara aneh yang dibuat-buat membuatnya kembali berhenti.

“Ambie~ Henry benar-benar menyesaa~al..”

Penasaran, Amber pun membalik. Dan ia tak bisa tak tersenyum saat melihat bonekah llama kecil berwarna orange yang ada di tangan Henry. Belum lagi wajah aneh yang dibuat pemuda itu benar-benar membuat Amber geli.

“Sekarang Henry sudah membuat Ambei tertawa, tidak kah mau memberi sebuah pelukan~?” tambah Henry yang masih memainkan bonekahnya.

“Alright.. Berhenti membuat suara menjijikkan, Hen. kau membuatku geli..”

Amber pun mendekat ke arah Henry setelah puas tertawa. Memberi pelukkan hangat pada pemuda yang sudah seperti saudara baginya itu.

“… Tapi, apa hanya ini yang kau bawa jauh-jauh dari Afrika untukku?” Tanya Amber setelah mendorong Henry dari pelukannya.

“Come on.. Aku disana tidak untuk berlibur.” tanggap Henry sambil berusaha mengacak rambut Amber. Tapi usaha tetaplah usaha karena Amber telah lebih dulu menepisnya.

“Ouch!” erang Henry berlebihan.

Amber memutar matanya sejenak. Malas.

“Kau mau terus berakting atau masuk untuk secangkir kopi?” ujarnya sarkatis.

“Oke! Buatkan aku yang manis.” Henry menjawab sebelum beranjak mengikuti Amber yang sudah lebih dulu masuk sambil menggerutu.

Tak menunggu di persilahkan, Henry langsung duduk di sofa ruang tamu. Amber yang juga tak keberatan dengan tingkah sahabatnya itu hanya diam membiarkan. Lagi pula Amber pernah bilang untuk menganggap itu ‘Rumah Sendiri’ jadi tindakan Henry tak ada salahnya.

“Buat kopimu sendiri Henry, aku mau ganti baju.” ujar Amber santai sebelum masuk ke dalam kamar.

“Geez…” Henry mengerang pelan sambil bangun dari duduknya. Ia kemudian berjalan menuju dapur sambil menggerutu karena sepertinya Amber tak mengenal istilah tamu adalah raja.

Baru sekitar satu menit Henry masuk dapur tapi pemuda itu langsung keluar sambil menggerutu (lagi) karena tak tahu dimana kopinya disimpan.

Tak lama, pemuda bermaga Lau itu pun berhenti di depan pintu kamar Amber, siap berteriak. Tapi belum sampai suaranya keluar, sebuah pemandangan telah menghentikannya.

Henry menutup mulutnya kembali. Menelan ludahnya. Dan kemudian berusaha sekedar berkedip atau menengok ke arah lain. Tapi. Taapii~i pemandangan seorang gadis yang tengah membuka jaketnya dan membuat tubuhnya yang hanya terbalut tanktop terlihat membuat pemuda itu benar-benar tak sanggup bergeming.

Dan jujur, pinggang ramping dengan hiasan kringat disana lah yang menjadi pusat perhatiannya.

“Wow.” ujar –yang sebenarnya hanya berupa hembusan oksigen dari mulut Henry.

Tak heran kenapa Amber selalu memakai jaket dan tak membiarkan area perutnya terekspos jika sesuatu di baliknya benar-benar bisa membuat orang mati seketika hanya dengan memandangnya.

Merasa mendengar sesuatu, Amber pun menengok yang tentu saja langsung mendapati sang Gege yang telah menatapnya dengan mata ‘Srigala’.


Hening

Hening

Hening

“Xian Hua?” Amber memutuskan memanggil seseorang itu dengan nama chinese-nya.

“Y-ya?” jawab Henry yang kali ini berhasil mengalihkan perhatian dan menatap mata Amber.

“Apa yang kau lihat?”

“… Se… xy?”

Tak ada lagi suara Amber atau Henry, hal berikutnya yang terdengar hanyalah gebrakan pintu dan suara vas pecah.

Perang dunia.

 

#

#

#

 

Image

:: Pants ::

Matahari yg terlampau terik membuat Kris terpaksa membuka matanya. Ah, sebenarnya dia tidak sedang tidur. Tidak bisa. Dia hanya menutup matanya dan berharap bisa tidur. Tapi begitulah, sampai pagi pun kenyataannya dia tetap tidak tidur.

Memutuskan bangun, pemuda tinggi itu pun bangkit dari ranjangnya dan menuju kamar mandi dengan pelan. Ia seolah menatap kosong segala yang ada di depannya bahkan sempat menabrak pintu kamar mandi dua kali.

Tak berapa lama setelah Kris masuk kamar mandi dan bingung apa yang harus ia lakukan, ia akhirnya memutuskan mencuci muka dan menggosok gigi. Tak berubah, ekspresinya benar-benar kosong saat ini.

Haah~ salah Amber tentang ini. Atau, salahkan saja mata Kris yang kemarin tak sengaja melihat sesuatu. Yah, kemarin. Kemarin pagi saat dirinya dan Amber melihat pertandingan bola bersama di lapangan belakang gedung SMent.

Sebenarnya simple. Kris hanya mengajak Amber yg sedang banyak waktu luang untuk melihat anggota Exo-K dan Exo-M bertanding.

Kris bermain, Amber menonton. Tak ada masalah pada awalnya, tapi apa yg terjadi berikutnya tentu saja tak ada yang tahu sampai benar-benar terjadi.

Maksudnya, saat Kris tiba-tiba kesleo dan harus berhenti bermain. Yah, tak ada pilihan lain. Ia duduk di pinggir lapangan, di dekat Amber, sambil memijit kakinya sendiri.

Disini lah salah mata Kris bermula.

Amber, satu-satunya penonton di tempat itu bersorak karena tim Exo’M berhasil memasukkan bola ke gawang. Dan Kris, satu-satunya yang tidak sibuk ber’high five’ria bebas menaruh perhatian kemana pun termasuk pada gadis tomboy yg bersorak di sampingnya. Dan yeah! With his damness unlucky –or maybe lucky, matanya melihat paha uhukmulusuhuk Amber yang terekpos karena gadis itu duduk dengan menekuk lututnya keatas.

*glup*

Kris menelan ludahnya sebelum dengan cepat memandang arah lain.

“Tao! Cepat oper bolanya!” teriak Amber waktu itu dengan semangat.

Oh, Kris tak bisa berbuat apa-apa atas reflek kepalanya saat suara Amber menggema. Dan apa yg terjadi berikutnya adalah pemuda, mata sang leader Exo’M lagi-lagi melihat kebawah.

‘… Shit..’ pikir Kris waktu angin meniup celana pendek nan longgar Amber yg membuatnya dapat melihat sesuatu yang tak harusnya ia lihat.

*glup*

Kris langsung sadar dari lamunannya saat otaknya mengingat bagian itu yang mana membuat dirinya menelan busa pasta gigi. Ia menatap bayangannya horor karena kejadian kemarin benar-benar membuat sesuatu monster dalam dirinya bangun.

“… Gege?”

Tiba-tiba suara seseorang terdengar. Namun bukan menjawab, Kris malah terus menatap bayangannya sendiri.

“Gege, kau menggunakan pembersih wajah untuk sikat gigi?”

Hening sejenak, dan Kris menunduk perlahan untuk melihat tangannya yang memegang botol pembersih wajah, bukan pasta gigi yang seperti yang ia kira.

“… Oh.”

#

“Yo Kris!” Sapa Amber sambil mengangkat tangan kanannya saat melihat Kris memasuki ruang latihan.

Mengambil nafas lebih dulu, Kris mencoba menenangkan dirinya sebelum mendekat ke arah Amber.

Oke, kau bisa Kris! Kau sudah berhasil menelponnya untuk membuat janji hari ini, jadi kau pasti bisa menyelesaikannya. Semangat!

“Huh!” Kris menghembuskan nafas keyakinan (?) setelah menyemangati dirinya sendiri.

Ia kemudian melangkah mendekati Amber, menatap gadis itu dengan serius dan sukses membuat sang rapper F(x) bingung.

“Whats up, dude?” tanya Amber saat Kris tepat di depannya.

Kris tak langsung menjawab, ia lebih memilih memegang pundak Amber dgn kedua tangan dulu. Dan setelah itu, barulah dia menjawab.

“Jangan pernah. Sekalipun. Mengenakanrokpendekataucelanapendek.”

Mendengar perkataan Kris yang begitu cepat membuat Amber hanya bisa berkedip-kedip. Dia Bingung.

“… Whut?”

“Tsk! Seseorang bisa gila kalau melihat pahamu yang begitu mulus. Bersyukur aku memiliki pengendalian diri yang baik jadi aku bisa menahan diri untuk tidak menyerangmu!” jelas –yang sebenarnya tidak jelas–, Kris.

Satu menit kemudian Amber yg awalnya cengo pun tersenyum. Ia perlahan menurunkan tangan Kris dari pundaknya dan menatap pemuda itu intens.

“Dengan kata lain, kau pernah melihat’nya’?” tanya Amber dengan senyum termanisnya.

“Ya!” Kris berteriak. Yang mana terasa amat sangat menyimpan nada frustasi.

“When?” tanya Amber sambil memiringkan kepalanya. “Where, and how?” tambahnya.

“Seminggu yang lalu, lapangan sepak bola, dan– apa maksudnya dengan How?” Kris menjawab dengan ekspresi ‘Robot’ yang lalu berganti bingung saat akan menjawab pertanyaan terakhir.

“Seberapa jauh kau melihat? Wu Yi Fan?”

Kris mendur perlahan saat sadar semakin lebar senyum Amber semakin terlihat mengerikan. Dan dengan mata Kris yang tiba-tiba tertuju ke tubuh bagian bawah Amber, si tomboy itu tahu jawabannya.

#

“Aku tahu rok itu berbahaya, tapi aku tidak tahu celana pendek juga berbahaya!” gerutu Amber dengan aura hitam sambil meninggal Kris yg terkapar tak berdaya besarta bengkak besar dimata pemuda itu.

For the God’s sake! Amber hanya akan memakai celana panjang mulai hari ini!

#

Kritik dan Saran? :3

23 thoughts on “Why does she always wear ‘that’?

  1. dan, ketiga cowok keren ini harus mendapatkan jatah pukulannya masing-masing dari ambeo,
    sadis ye am,
    makanya kalo jadi orang jangan menggoda iman, cukup tunjukkan dirimu yang kempes(?) itu, jangan pake acara buka-bukaan ntar makin banyak lagi yang babak belur
    lucu, gara-gara amber semua jadi yadong..
    ok, di tunggu next ff nya yuah..
    pai pai~~~^^

  2. Sherry nee, ak baca ini ga cuma sekali lho. Oke aku emang uda baca sblmnya. Tapi krna aku suka aku baca lagi dan lagi haha. Ehm, sbnrnya yg kubaca tuh bagian henber ama krisbernya sih. Soalnya gatau knp demen ama endingnya. Mungkin krn mreka bnyok kali ya? hahaha :p

  3. ok,cuma 3 kata :
    We O We

    kekeke,aku suka ff nya
    dan bener bgt,di balik tomboynya amber tersirat body yang buat orang jelalatan ._.
    aku pernah liat pict amber angkat kaosnya dan keliatan perutnya yang tipis + putih + mulus bikin orang gak berkedip ._.

    shanajol-ge,ijin re-blog yo ^-^

  4. awww >< such a sweet fict XD

    paling ska pas kris+henry d siksa XD good job Ambie~
    dan pas ngebayangin minho ekspresi.y cengo terpesona amber itu bener2 bikin sy senyam senyum gaje xD

  5. Hahaha.. Dasar kau sadis. Masa malah demen Kris n Henry digebukin >.<

    Makasih udah dibaca berkali kali.. Typo nya keliatan bgt dong yah :'D

    Daaan~ makasih banyak udah di kasih tempat magang (?) fic meski tulisanku amburadul. Tak lupa makasih komennya.. Seneng.. Seneng banget XDDD

  6. Wuaaahhhhh,,,, ff ini sukses membuatku cemburu pada MinhoHenryKris yg gantengny beda2 tipis dari saia.. hahaha *dilemparin sepatu* *abaikan*

    ff ini bagussssss bangeeeeettttttt 😀 gud job buat authorny *lemparin kembang*
    ditunggu yah ff baruny 🙂

  7. Waawww,!
    Ff nya Seruuu!
    Ternyata dibalik penampilannya amber menyimpan bnyk kejutan(?) hehehe. Paling seru pas bagian krisber,, kris smpe tersihir(?) bgt tuh kayaknya. Hahaha

  8. soal topi sih masih fine-fine aja. Jaket sama celana bisa bikin bonyok yahh.
    Poor Henry+Kris! Liat yg bening-bening, tapi ujung-ujungnya kena siksa

  9. lmao dari 4 cowo yg selamat & adem ayem cuma minho
    paling parah si kerisu tuh fufufu
    ngga apa bonyok dikit kan kerisu~~

Leave a comment